Ketua Umum JNI Mengecam Pemukulan Wartawan oleh Staf Pengadilan Negeri Barru

JAKARTA– Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Dr. Hendri Kampai, ST., MT, mengutuk keras tindakan pemukulan terhadap dua orang wartawan yang terjadi di Pengadilan Negeri Barru. Kejadian tersebut melibatkan seorang staf Pengadilan Negeri yang diduga melakukan kekerasan terhadap wartawan yang tengah melaksanakan tugas jurnalistik.

Dalam pernyataannya, Dr. Hendri Kampai menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap wartawan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun. 

Baca juga: Polres Barru Amankan 30 Kg Narkoba Jenis Sabu

“Kebebasan pers merupakan bagian integral dari demokrasi dan negara hukum. Tidak ada ruang bagi kekerasan atau intimidasi terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya untuk mengungkapkan fakta dan informasi yang diperlukan oleh publik, ” ujar Hendri Kampai. (23/01/2025).

Kejadian ini bermula ketika wartawan yang sedang meliput kegiatan di Pengadilan Negeri Barru mendapat perlakuan kekerasan dari salah satu staf di sana. Insiden tersebut mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk organisasi-organisasi jurnalis, yang menuntut penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.

Baca juga: Ngaku Sebagai Dokter, Kasi Humas AKP Imran : Polres Pangkep Ungkap Kasus Tindak Pidana Penipuan dan Penggelapan

Dr. Hendri Kampai juga menegaskan bahwa pihak berwenang harus segera mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum untuk memastikan keadilan dan memberikan perlindungan kepada wartawan. 

"Kami berharap aparat penegak hukum bertindak cepat dan memberikan sanksi yang tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari, " tambahnya.

Baca juga: Jusuf Rizak ke Bareskrim Polri Lengkapi Data Korupsi Dana Hibah BUMN PWI Pusat RP.2,9 Milyar

Lebih lanjut, Ketua Umum JNI juga mengimbau kepada seluruh pihak, terutama institusi pemerintah dan lembaga hukum, untuk menghormati profesi jurnalistik dan bekerja sama dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi kebebasan pers di Indonesia.

Pihak berwenang di Pengadilan Negeri Barru diharapkan segera memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut dan memastikan bahwa tindakan kekerasan ini tidak mencoreng citra lembaga hukum yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.

Baca juga: Merasa Kebal Hukum, H.T Diduga Miliki Tambang Ilegal di Desa Cilellang

Untuk informasi lebih lanjut, JNI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendukung upaya-upaya hukum yang dilakukan oleh pihak berwenang.

(jni-red)

Baca juga: Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim Sulsel Terancam Hukuman 5 tahun Penjara dan Denda Rp 2,5 Miliar